SURGA DAN NERAKA: Pesan Pengharapan dan Peringatan bagi Orang Percaya
Author |
|
Availability |
In Stock |
Product Code |
ARB.150IN |
ISBN |
978-1-917360-01-2 |
Postage Points |
2 |
Length |
132 pages |
Price
£7.99
"Banyak di antara kita yang bersikap mendua terhadap masa depan. Kita punya semacam campuran antara ketakjuban dan ketakutan. Kita ingin tahu apa yang akan terjadi, tetapi juga tidak begitu yakin bahwa kita sungguh ingin tahu."
Oleh pemahaman yang lahir dari pembelajaran serta pemberitaan Firman Tuhan seumur hidup, David Pawson membimbing para pembaca menelusuri pengajaran Alkitab tentang kedatangan Kristus kembali serta hal-hal yang terakhir (kematian, penghakiman, surga, dan neraka).
Disusun dari materi-materi khotbah lisan menjadi bentuk buku untuk pertama kalinya, topik bahasan ini memiliki relevansi khusus di tengah-tengah situasi pandemi yang baru saja terjadi-yang merupakan salah satu dari deretan panjang krisis global di hadapan kita.
Dengan gaya penuturan yang hangat dan memikat, David memberikan tantangan sekaligus penghiburan bagi kita yang, mungkin untuk pertama kalinya, telah mendapati diri kita bertanya-tanya tentang kematian dan kehidupan setelah itu. Berbagai pertanyaan menjadi sorotan dalam pembahasannya, seperti:
Apa yang akan terjadi ketika Kristus datang kembali?
Kapan Kristus akan datang kembali?
Apa itu neraka?
Siapa saja yang akan masuk neraka?
Bagaimana wujud surga itu kelak?
Apakah kita akan tetap mempunyai hubungan-hubungan yang sama di surga kelak?
Bagaimana cara kita bersiap mulai sekarang untuk kehidupan setelah kematian?
Bersumber dari ajaran-ajaran Yesus sendiri, David mendesak kita untuk sungguh-sungguh memperhatikan peringatan Kristus tentang rasa sakit maupun tanda-tanda bersalin serta pergumulan spiritual maupun jasmani pada akhir zaman. Tantangannya kepada orang Kristen adalah agar memandang kehidupan ini sebagai persiapan menuju dunia yang akan datang, sekaligus menikmati penghiburan dalam janji Tuhan tentang surga, tempat "Tuhan akan menghapuskan segala tangis dari mata mereka".